Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

1
Apakah Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)?

Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) adalah suatu strategi pembelajaran berdasarkan paham konstruktivis dimana siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda, melakukan berbagai macam kegiatan belajar untuk memudahkan siswa dalam menguasai suatu mata pelajaran. Masing-masing anggota tim tidak hanya memiliki tanggung-jawab untuk belajar dan mempelajari apa yang sedang diajarkan, tapi juga harus membantu rekan sekelompok dalam belajar. Suatu kelompok bisa dikatakan belum tuntas menguasai suatu materi jika masih ada salah satu anggota belum menguasai materi tersebut.

Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Lungdren, 1994):
  1. Adanya persepsi bahwa keberhasilan atau kegagalan kelompok berarti keberhasilan atau kegagalan bersama.
  2. Rasa tanggung-jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, dan tanggung-jawab terhadap diri sendiri.
  3. Pandangan bahwa semua memiliki tujuan yang sama.
  4. Adanya pembagian tugas dan tanggung-jawab antara para anggota kelompok.
  5. Evaluasi siswa berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
  6. Kesempatan berbagi kepemimpinan antar anggota kelompok.
  7. Ketrampilan bekerja-sama selama proses pembelajaran.
  8. Setiap siswa akan diminta untuk mempertanggung-jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Menurut Thomson, et al. (1995), dalam kelompok kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu dengan yang lain. Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan 4-6 siswa dengan kemampuan yang heterogen, juga jenis kelamin, dan suku. Heterogenitas ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam menerima perbedaan serta bekerja sama dengan teman yang memiliki latar belakang berbeda.

Pembelajaran kooperatif mengajarkan ketrampilan-ketrampilan khusus agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik. Selama kerja kelompok, siswa mendapat lembar kegiatan berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan, dan tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan belajar. (Slavin, 1995)

Mengapa Harus Pembelajaran Kooperatif

Berbagai hasil penelitian telah membuktikan adanya perkembangan dan peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran kooperatif. Diantaranya adalah meningkatnya prestasi akademis, perbaikan perilaku, peningkatan kehadiran siswa, peningkatan rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa, serta bertambahnya rasa suka terhadap sekolah dan teman-teman sekelas. Disamping itu, pembelajaran kooperatif relatif mudah diterapkan dan tidak membutuhkan biaya besar.

Post a Comment

1Comments

Post a Comment