Permainan Tradisional Kreatif Selama Libur Sekolah

0

M
asa liburan sekolah telah tiba. Yang membuat liburan tahun ini terasa lebih meriah bagi semua orang adalah datangnya siklus empat tahunan, yaitu Kejuaraan Dunia Sepak Bola FIFA yang kali ini bertempat di Afrika Selatan. Demam sepak bola mewabah di mana-mana, menjangkiti hampir setiap orang, dari anak-anak maupun orang tua. Anak saya yang masih berumur 7 (tujuh) tahun dan duduk di kelas 2 SD pun juga demikian. Mulai dari meminta dibelikan kaos bola, hingga mengajak bermain bola di jalan depan rumah (kebetulan saya masih bebas dari aktifitas mengajar).

Suatu hari sehabis menonton siaran ulang pertandingan sepak bola di TV bersama anak saya, saya melihat selembar papan tripleks dan spontan teringat kenangan masa kecil bersama teman-teman, bermain sepak bola di potongan papan tripleks! Saya membayangkan, pasti anak saya yang juga cukup gemar dengan sepak bola akan gembira kalau saya membuatkan papan permainan bola dari tripleks. Emang bisa?? Iya, ... bisa.

Sore harinya, saya segera mengajak anak saya ke pengecer tripleks di dekat pelabuhan Probolinggo. Hanya dengan Rp.6,000.-, saya mendapatkan apa yang saya cari. Tidak lupa, saya membeli sejumlah paku dalam perjalanan pulang. Sampai di rumah, saya segera bekerja. Anak saya berulang-kali bertanya-tanya apa yang sedang saya kerjakan. Saya hanya menjawab, "Membuat lapangan sepak bola." Rasa heran dan ingin tahunya berubah menjadi kegembiraan setelah papan permainan "Made in Sendiri" itu selesai. Sampai sekarang pun, dia masih tidak bosan bermain. Bahkan pamannya yang berkunjung ke rumah pun di ajaknya bermain.

Permainan Tradisional Kreatif Selama Libur SekolahPermainannya seperti apa dan bagaimana sih? Sangat sederhana sekali, namun sangat menyenangkan. Di atas papan tripleks, pemain saling bergantian "menendang" kelereng yang berfungsi sebagai bola ke "gawang" lawan. Tentu saja pemenangnya adalah pemain yang berhasil membuat goal terbanyak. Untuk peraturan-peraturan lainnya, misalkan tentang bola keluar, tendangan bebas, dan lain-lain, bisa dibuat sesuai kesepakatan bersama.

Tertarik?? Cara membuat papan permainan tersebut sangat mudah. Saya yakin, dengan pengerjaan yang lebih serius, kita bisa menjadikan ide sederhana ini sebagai suatu lahan bisnis yang benar-benar baru.

Anda hanya membutuhkan:

    Permainan Tradisional Kreatif Selama Libur Sekolah
  1. Satu lembar papan tripleks +/- 30 x 50 cm, tebal +/- 1cm. Tripleks jangan terlalu tipis agar kuat menahan paku.
  2. Paku berukuran +/- 3.75 cm secukupnya.
  3. Sejumlah karet gelang.
  4. 1 (satu) butir kelereng.
  5. Boardmarker (spidol) permanen.
  6. Sedotan plastik 2 warna secukupnya.
  7. Gagang es krim, atau lidi tusuk sate (yang agak besar)
  8. Palu dan tang.

Langkah-langkah:

  1. Haluskan pinggiran papan tripleks dengan kertas gosok (amplas) agar tidak melukai tangan anak anda.
  2. Dengan menggunakan boardmarker/spidol permanen, buatlah kotak persegi panjang berukuran +/- 40x24 cm di atas papan.
  3. Tambahkan detail-detail lapangan sepak bola lainnya. (Jika cukup waktu, tambah sip kalo di cat hijau seperti lapangan bola).
  4. Tancapkan paku-paku sebagai "pemain" di atas papan. Langkah ini harus dikerjakan dengan teliti dan kedua "kesebelasan" harus menggunakan formasi yang benar-benar sama agar tidak ada pihak yang dirugikan. ("Formasi" yang saya pakai adalah 4-5-1 dan terbukti memberikan "pertahanan" yang cukup baik)
  5. Tancapkan paku di setiap sudut lapangan, di titik-titik gawang (kedua gawang harus benar-benar sama ukurannya), serta di tepi tepat di garis tengah "lapangan".
  6. Pasang karet gelang sebagai pembatas lapangan dengan cara melilitkan dan menghubungkannya dari paku ke paku di sudut dan tengah lapangan, termasuk belakang gawang (menggantikan jala). Meskipun kita beri pembatas, kemungkinan bola keluar masih tetap ada.
  7. Langkah terakhir, pasang sedotan plastik (panjang menyesuaikan paku) pada setiap "pemain" di kesebelasan. Warna sesuai dengan selera, mungkin mewakili kostum tim favorit anda. Selain mempercantik tampilan papan permainan, juga sebagai pengaman karena paku yang "telanjang" cukup berbahaya bagi anak-anak.

Nah, sekarang papan sudah siap. Bola siap ditendang secara bergiliran menggunakan gagang es-krim. Oh ya, bola hanya boleh ditendang setelah berhenti menggelinding. Kita akan bisa melihat para "pemain" tim kita beraksi seperti di TV, mulai dari umpan-umpan serta tendangan maut, hingga aksi bunuh diri yang konyol. Mengasyikkan.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)